Studi Kasus Bimbingan dan Konseling

STUDI KASUS SISWA BADUT KELAS

Dikelas VI SDN 005 Nunukan, seorang siswa bernama Rudi sering membuat proses belajar mengajar terganggu dengan komentar atau lelucon yang mengundang tawa dari teman sekelasnya. Sehingga membuat guru yang sedang mengajar merasa terganggu dan kurang dihormati.

Rudi adalah anak tunggal seorang pengusaha yang selalu sibuk mengurus bisnisnya, sehingga jarang ada di rumah. Rudi kurang mendapat kasih sayang dan perhatian kedua orang tuanya. Ayah Rudi adalah seorang pengusaha yang sukses, sedang ibunya sudah meninggal ketika dia masih duduk dikelas III. Rudi sering mencari perhatian dari orang lain termasuk guru atau temannya di sekolah.

Prestasi belajar Rudi di kelas rendah dan jika ada tugas sekolah sering tidak mengerjakan atau menyuruh temannya mengerjakan dengan memberi imbalan.

Analisis Kasus

Kasus Rudi dapat dilihat dalam kaitannya dengan keempat dimensi kemanusiaan, yaitu:

·         Idividualitas : - prestasi belajar rendah

-   kurang minat belajar

·         Sosialitas     : - mencari perhatian

·         Moralitas     : - mengganggu proses pembelajaran di kelas

·         Religiusitas   : - tidak menghormati guru

Kasus Rudi dapat dipahami, sebagai berikut:

Gambaran masalah lebih rinci :

-     Tidak dapat konsentrasi dalam belajar

-     Sengaja mengganggu teman-temannya

-     Sengaja tidak mengerjakan tugas

-     Tidak menghormati guru

Kemungkinan sebab :

-     Kurang mendapat perhatian

-     Kurang mendapat kasih sayang

-     Sikap kepada guru tidak sopan

-     Tidak memiliki minat belajar

-     Tidak menyukai guru dan proses belajar mengajar

Kemungkinan akibat :

-     Semangat dan nilai belajar rendah

-     Proses belajar mengajar terganggu

-     Teman sekelasnya terganggu dalam pembelajaran

Solusi pemecahan masalah :

-     Apabila siswa membuat lelucon, usahakan ditegur dengan halus tanpa memancing timbulnya lelucon baru

-     Pada waktu yang tepat berikan kesempatan kepadanya untuk membuat lelucon di depan kelas

-     Memberi pengertian kepadanya untuk taat pada aturan

Bermitra dengan orang tua dalam menyelesaikan masalah dengan anak.