Pendidikan Keluarga, Remaja, dan Akhlak Remaja


                                                                                                                                                       Remaja 
     1.      Pengertian masa remaja
“Masa remaja adalah masa yang penuh kontradiksi. Sebagian orang mengatakan masa remaja adalah masa energik, heroik, dinamis, kritis, dan masa yang paling indah, tetapi ada pula yang menyebutnya bahwa masa remaja sebagai masa badai topan , masa rawan, dan masa nyentrik.”[1]
Sedang Zakiah Drajat memberi definisi masa remaja sebagai berikut:
“Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah peerpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai dewasa.”[2]
Dari pengertian tersebut dapat dirtikan bahwa masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa.
      2.      Pengertian dan bentuk kenakalan remaja
a.       Pengertian kenakalan remaja
Prof. DR. Fuad Hasan mendefinisikan kenakalan remaja sebagai berikut:
“Kenakalan remaja adalah kelakuan atau perbuatan anti sscial dan anti normatif.”[3]

Jadi, kenakalan remaja adalah tindakan yang melanggar norma-norma sosial, agama dan norma hukum yang dilakukan oleh remaja.
b.      Bentuk kenakalan remaja
Adapun bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering meresahkan masyarakat/orang tua/keluarga, yaitu:
1)      Berani dan suka menentang orang tua/guru.
2)      Suka berkeliaran tanpa sebab atau tujuana yang jelas.
3)      Berpakaian tidak sopan atau tidak diterima masyarakat
4)      Sering malas/bolos/tidak sekolah
5)      Berpesta pora semalam suntuk
6)      Suka membaca buku-buku cabul dan porno
7)      Suka atau sering berkelahi
8)      Suka keluar malam yang tidak ada gunanya
9)      Berambut gondrong, bermake-up berlebihan
10)  Suka mengganggu tata tertib masyarakat
11)  Suka ngebut di jalan umum
12)  Corat-coret di jalan atau tembok
13)  Suka bergaul dengan orang yang reputasinya jelek (germo, wts, penjudi, pencuri, atau orang jahat lainnya)
14)  Beramai-ramai naik kendaraan umum dengan tidak mau bayar
15)  Meminum-minuman keras
16)  Merokok ditempat umum
17)  Suka berbohong dan memutar balikkan kenyataan dengan tujuan menipu
18)  Hidup atau selalu berada di tempat kemalasanatau kejahatan yang tidak baik bagi perkembangan jiwanya
19)  Membawa alat-alat yang membahayakan orang lain
20)  Meninggalkan rumah tanpa izin atau kabur dari rumah
21)  Suka berkata yang kotor, tidak sopan, dan tidak senonoh
22)  Suka minta uang pada orang tua untuk berfoya-foya.[4]
 
      3.      Perkembangan agama pada remaja
Apabila remaja telah dapat bertanggungjawab untuk dirinya sendiri, mampu mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya, dan dapat menerima falsafah hidupyang terdapat dalam masyarakat dimana ia hidup, maka waktu itu ia telah dapat dikatakan mengalami perkembangan agama.
Pada umumnya para ahli ilmu jiwa mengambil patokan bahwa usia remaja kira-kira antara 13 – 21 tahun, sedang khusus mengenai perkembangan jiwa agama dapat diperpanjang menjadi kira-kira 13 – 24 tahun. [5]
      4.      Agama dan kehidupan remaja
“Remaja yang hidup dalam lingkungan yang agamis sebagai faktor eksteren, dan ia memiliki kesadaran yang tinggi dalam hidup beragama sebagai faktor interen, akan menghasilkan perilaku keagamaan yang mantap. Ia mampu mengkombinasikan antara faktor-faktor rasional dan emosional secara terpadu. Norma-norma agama ditelusuri dengan analisa-analisa rasional sesuai dengan tingkatan umur remaja yang ingin bebas dan tidak terikat, tetapi ia juga memperhatikan emosinya agar memperoleh tempat yang layak dalam bidangnya.”[6]
Kenakalan pada anak-anak adalah suatu hal yang sangat wajar. Begitu pula pada orang dewasa, tidak satu pun diantara kita menyebut kenakalan dewasa. Tetapi kenakalan remaja tidak pernah berhenti dibahas. Sebagaimana pengertian tentang remaja diatas, para ahli memberi pengertian tentang remaja saja berbeda pendapat berdasarkan persoalan dan sudut pandang pada kehidupan remaja.
Segala persoalan dan problema yang terjadi pada remaja, sebenarnya menyangkut dan berkaitan dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dimana mereka hidup. Dalam hal itu, suatu faktor penting yang memegang peranan dan menetukan dalam kehidupan remaja adalah agama.
       5.      Problematika agama dan akhlak remaja
Masalah agama para remaja terletak pada tiga hal, yaitu: keyakinan beragama, pelaksanaan ajaran agama, dan perubahan tingkah laku karena agama. Dari  hal tersebut kadang timbul masalah bagi remaja.[7]
Remaja merasa lebih tertarik pada agama dan keyakinan spiritual daripada anak-anak. Pemikiran abstrak mereka yang semakin meningkat dan pencarian identitas yang mereka lakukan membawa mereka pada masalah-masalah agama dan spiritual.[8]
Pada diri remaja juga ada benih-benih spiritual. Namun para remaja juga menghadapi problema yang bersangkut paut dengan agama dan budi pekerti  atau  akhlak.  Karena  masa  remaja  adalah  masa  ragu-ragu   terhadap kaidah-kaidah agama dan akhlak. Kebimbangan agama terhadap agamanya terpengaruh pada perilakunya, sehingga ketegangan-ketegangan emosi dan peristiwa menyedihkan sangat berpengaruh besar terhadap masalah agama dan akhlak.


[1] H.Sahilun A. Nasir, Pemecahan Problema Remajat, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, hal 64
[2] Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1997, hal 85
[3] H.Salihun A. Nasir, Op Cit, hal 84
[4] Ibid, hal 82-84
[5] Zakiah Drajat, Op. Cit, hal 89
[6] Ibid, hal 72
[7] H.Sahilun Nasir, Op. Cit, hal 157
[8] Ibid, hal 77

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Balok

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Limas

Proposal PTK IPA Kelas III