Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Akhlak Remaja


                                                                   Hubungan Pendidikan Keluarga Terhadap Akhlak Remaja
     1.      Peranan Keluarga Dalam Pembentukan Akhlak Remaja
Masa remaja sedang berada dalam fase perkembangan yang amat pesat. Fisiknya sudah semakin kuat dan semakin menarik. Masa remaja sudah mulai mampu berfikir abstrak dan memecahkan masalah yang bersifat hipotesis. Emosinnya sedang mengelora sehingga memiliki semangat yang membara. Hubungan sosialnya semakin menunjukkan toleransi kepada orang lain, apalagi dengan sesama kelompok remajanya.
Loyalitas remaja kepada keluarganya lebih dulu ada dari loyalitasnya kepada kelompok teman, dan bahwa loyalitasnya kepada keluarga lebih lebih kuat dan kokoh dari pada loyalitasnya kepada kelompoknya dalam banyak kasus. Misalnya, untuk memuaskan kecenderungan untuk berkumpul, yang tidak di temukanya dalam keluarga.
Keluarga besarnya tanggung jawab terhadap anak-anaknya. kedua orang tua bertanggung jawab mendidik, memberi petunjuk dan selalu membiasakan dengan sifat-sifat yang baik. Disamping itu, mereka juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan-kebutuhan intuitif dan mental anak-anaknya. Dalam agama Islam melarang atau tidak menerima kalau orantua terlalu memusatkan perhatian mereka kepada salah satu bidang tertentu dengan mengabaikan bidang yang lain, karena akan membawa dampak negatif terhadap bidang yang lain.
Untuk itu agar tercipta remaja muslim yang berakhlak mulia, maka peran keluarga sangatlah penting untuk mewujudkanya. Dalam hal ini, suatu faktor penting yang memegang peranan menentukan dalam kehidupan remaja yakni Agama. Sebab agama adalah latihan akhlak bagi jiwa manusia dan persoalan remaja, maka upaya mengatasinya dapat dilakukan melalui pendidikan akhlak. Karena dalam pendidikan akhlak di titik beratkan pada pembentukan mental remaja agar memiliki pribadi yang bermoral, budi pekerti yang luhur dan bersusila. Dalam proses ini tersimpul indikator bahwa pendidikan akhlak merupakan penuntun bagi remaja untuk memiliki sikap mental dan kepribadian sebaik yang ditujukan Al-Qur’an dan hadits nabi Muhammad saw. Pendidikan akhlak sangat tepat bagi remaja agar didalam perkembangan mentalnya tidak mengalami hambatan dan menyimpang kearah negatif.
Berbicara mengenai penddikan akhlak tidaklah mengenal tempat dan waktu. Untuk itu pendidik, termasuk orang tua harus dapat dijadikan model remaja dalam segala tingkah lakunya.oleh karna itu orang tua sedapat mungkin menghilakin perilaku negative karna akan ditiru anak-anaknya dan kalau suatu saat orang tua melarangnya berbuat tidak baik, anak akan protes jika orang tuanya masih menampilkan perilaku negatif. Paling tidak, jika masih sulit menghilangkanya, jangan sampai memperlihatkan di depan anak remaja.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang sangat penting atau bahkan tidak ada yang lebih penting dalam kaitanya dengan pendidikan aklak bagi perkembangan remaja anaknya. Unsur-unsur didalam keluarga, seperti konstelasi keluarga, peran sosial dalam keluarga, karakteristik anggota keluarga, kekohesifan keluarga dan gangguan dalam keluarga akan berpengaruh terhadap penyesuaian diri anggotanya.
Untuk itu pendidikan dalam islam mewajibkan orang tua untuk berusaha secara kontinyu memperbaiki perasaan-perasaan dan karakter anak-anak mereka yang remaja. Juga membiasakan mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan dan etika-etika sosial, agar hal itu membantu mereka beradaptasi atau menyesuaikan diri berperilaku baik dengan angota-angota masyarakat.
      
      2.      Pendidikan Akhlak dalam Keluarga sebagai Pembinaan bagi Remaja

Pendidikan akhlak dalam keluarga adalah usaha bimbingan pengarahan dan atau latihan dengan membiasakan anak didik agar terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji dan menjauhi perbuatan tercela yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak, sehingga anak memperoleh sikap dan pengetahuan dari pengalaman sehari-hari secara sadar atau tidak diperoleh dari keluarga. Pendidikan akhlak dalam keluarga dilakukan dengan cara mendidik dan mengajari akhlak yang baik dan membiasakan untuk melakukan sifat-sifat terpuji semenjak anak masih kecil, sesuai dengan perkembangan jiwanya yang akan membentuk sikap tertentu pada anak yang lambat laun sikap itu akan bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah masuk menjadi bagian dari kepribadiannya dan sesuai dengan dasar, tujuan, materi dan metode pendidikan akhlak.
Pembentukan kepribadian Anak adalah proses yang mengarah kepada terbentuknya tingkah laku yang has, baik dari segi fisik maupun psikis yang membedakan seorang anak yang satu dengan yang lainnya menuju kesempurnaan serta sempurna agar kelak menjadi insan kamil, berguna bagi agama, bangsa dan negara. Pembentukan kepribadian anak berlangsung secara berangsur-angsur, proses pembentukannya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar dan melalui tiga tahap yaitu pembiasaan, pembentukan pengertian sikap dan minat dan pembentukan kerohanian yang luhur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Balok

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Limas

Proposal PTK IPA Kelas III