Pedoman Pembuatan Skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

            Skripsi yang dimaksud dalam panduan ini adalah laporan hasil penelitian mandiri yang ditulis oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo.
Tujuan penyusunanan skripsi adalah untuk melatih mahasiswa dalam melakukan tinjauan pustaka dan kajian teori, melakukan pengamatan atau percobaan, menganalisi data, dan membuat laporannya. Oleh karena itu bentuknya bersifat Laporan Ilmiah.
            Skripsi dikerjakan di bawah bimbingan dua orang dosen, yaitu sebagai pembimbing utama dan pembimbing pembantu yang diusulkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi kepada Wakil Dekan I untuk dipertimbangkan kembali kemudian diteruskan kepada Dekan FKIP guna dibuatkan surat keputusan.
Syarat seorang mahasiswa boleh menyususn skripsi adalah setelah menempuh 120 sks efektif tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah wajib lulus dengan IPK 2.00. Mahasiswa terlebih dahulu mengusulkan judul rencana penelitian kepada Ketua Jurusan/Program Studi untuk ditentukan dosen pembimbingnya. Selanjutnya setiap konsultasi, mahasiswa wajib meminta kepada pembiming utama dan pembimbing pembantu menandatangani kartu konsultasi.

            Sebelum melaksanakan penelitian, mahasiswa wajib membuat usulan penelitian (proposal). Kemudian mahasiswa wajib menyeminarkan usulan penelitian (seminar I) dan laporan hasil penelitian (seminar II) yang dihadiri oleh pembimbing utama, pembimbing pembantu, dan tiga orang dosen, serta dapat disaksikan oleh mahasiswa lainnya.
Hasil seminar I dituangkan berupa surat keterangan telah melaksanakan seminar proposal (lampiran 28), mahasiswa boleh melanjutkan penelitian apabila telah menyerahkan proposal yang telah direvisi kepada ketua Jurusan/Program Studi.
Buku Pedoman ini sebagai petunjuk bagi mahasiswa FKIP Universitas Borneo tentang cara menuliskan usulan penelitian (proposal) dan penulisan laporan hasil penelitian (skripsi). Pedoman ini menyajikan garis besar cara penulisan proposal dan penulisan skripsi serta petunjuk teknis penulisan yang disertai dengan contoh. Isi pedoman ini teridri dari empat bagian, yaitu :
1. usulan penelitian,
2. penulisan skripsi,
3. tata cara penulisan,
4. penelitian kuantitatif, kualitatif, kajian pustaka, dan
5. lampiran yang memuat beberapa contoh.





BAB II
SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI

A. Usulan Penelitian

1. Bagian-bagian Usulan Penelitian

Usulan penelitian (project proposal) terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Susunan berikut dapat dipakai sebagai petunjuk dalam penyusunannya.
1) Bagian Awal, meliputi:
Kulit,
Halaman Judul,
Halaman Pengesahan, dan
Daftar Isi.
2) Bagian Inti, meliputi:
BAB I Pendahuluan (perumusan masalah),
BAB II Tinjauan Pustaka,
BAB III Bahan dan Metode Penelitian (Program Studi Ilmu-ilmu Eksakta) atau Metode Penelitian (Program Studi Ilmu-ilmu Sosial).
3) Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka,
Lampiran (jika ada).

2. Penjelasan Bagian-bagian Usulan Penelitian

a. Kulit

Kulit usulan penelitian memuat: tulisan “Usulan Penelitian”, judul, nama lengkap mahasiswa, nomor pokok mahasiswa, lambang Universitas, nama program studi, nama jurusan, nama fakultas, nama Universitas, Tarakan, dan tahun penyerahan (lampiran 1).
Sampul kulit penjilidan usulan penelitian dapat menggunakan kertas tebal (karton linen, karton manila, buffalo, atau sejenisnya) dengan warna Kuning Gading.

b. Halaman Judul

Halaman ini merupakan halaman pertama usulan penelitian dengan nomor “i” tetapi nomor tidak dicantumkan pada halaman tersebut. Halaman judul usulan penelitian memuat tulisan yang sama dengan kulit, hanya tanpa lambang Universitas. Nama penulis harus lengkap, tanpa singkatan. Teks pada halaman judul harus di tengah-tengah kerta (lampiran 2).

c. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan untuk usulan penelitian dapat dilihat di Lampiran 3.


d. Daftar Isi

Cara penyusunan daftar isi pada usulan penelitian agar mengacu pada penjelasan bagian-bagian skripsi, khususnya butir h.

e. Pendahuluan (lihat penjelasan bagian-bagian skripsi pada butir l).

f. Tinjauan Pustaka (lihat penjelasan bagian-bagian skripsi pada butir m).

g. Bahan dan Metode Penelitian (khusus mahasiswa Program Studi Ilmu-ilmu Eksakta) atau Metode Penelitian (khusus mahasiswa Program Studi Ilmu-ilmu sosial) (lihat penjelasan bagian-bagian skripsi pada butir n).

h. Daftar Pustaka (lihat penjelasan bagian-bagian skripsi pada butir r).

i. Lampiran (lihat penjelasan bagian-bagian skripsi pada butir s).

B. Skripsi

1. Bagian-bagian Skripsi

Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Susunan berikut dapat dipakai sebagai petunjuk dalam penyusunannya.

Bagian Awal, meliputi:
Kulit,
Halaman Judul,
Abstract,
Abstrak,
Kata Pengantar,
Daftar Isi,
Daftar Tabel (jika ada),
Daftar Gambar (jika ada), dan
Daftar Lampiran (jik ada).

Bagian Inti, meliputi:
I Pendahuluan,
II Tinjauan Pustaka,
III Bahan dan Metode Penelitian (Program Studi Ilmu-ilmu Eksakta) atau Metode Penelitian (Program Studi ilmu-ilmu Sosial).
IV Hasil Penelitian,
V Pembahasan,
VI Kesimpulan dan Saran.

Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka,
Lampiran (jika ada)
Riwayat Hidup


2. Penjelasan Bagian-bagian Skripsi

a. Kulit

Kulit skripsi adalah kulit luar dan kulit dalam skripsi. Kulit luar penjilidan dapat berupa sampul keras (hard cover) atau sampul lunak (soft cover) warna Kuning Gading yang terbuat dari kertas “king strike” atau yang sejenis.
Kulit luar memuat tulisan skripsi, judul, nama lengkap mahasiswa, nomor pokok mahasiswa, lambang Universitas, nama Program Studi, nama Jurusan, nama Fakultas, nama Universitas, nama Kota Tarakan, dan tahun penyerahan (lampiran 4).
Pada punggung kulit luar skripsi perlu dicetak nama mahasiswa, NPM dan tahun penyerahan skripsi (lampiran 5).
Kulit dalam memuat tulisan yang sama seperti pada kulit luar, tetapi terbuat dari kertas HVS 70 g berwarna putih.

b. Halaman Judul

Halaman ini merupakan halaman pertama skripsi diberi nomor halaman “ i “ tetapi nomor halaman tidak dicantumkan pada halaman tersebut. Halaman judul memuat tulisan yang sama dengan kulit luar, kecuali lambang Universitas diganti dengan teks “Skripsi merupakan sebagian persyaratan untuk meraih derajat Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo”. Nama penulis harus lengkap, tanpa singkatan. Teks halaman judul harus di tengah-tengah kertas (lampiran 6).

c. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan untuk skripsi dapat dilihat pada lampiran 7.

d. Abstract

Selain abstrak yang ditulis dalam bahasa Indonesia, juga perlu disusun “Abstract” yang ditulis dalam bahasa Inggris.

e. Abstrak

Abstrak diketik satu setengah spasi dengan batas tepi yang sama seperti bagian-bagian lainnya, dan ditulis maksimal satu halaman. Nama lengkap penulis ditulis dengan huruf besar empat spasi di bawah kata “Abstrak”. Nama tersebut kemudian disusul oleh judul yang huruf pertama tiap katanya ditulis dengan huruf besar. Akhirnya di dalam tanda kurung ditulis nama Pembimbing (tanpa gelar yang bersangkutan) sebagai berikut (Dibimbing oleh .................................). Teks Abstrak dimulai dengan alinea baru (lampiran 8). Setiap alenia baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan dari margin kiri teks.
Abstrak hendaknya disusun secara singkat dan di dalamnya tercakup tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil-hasil penelitian. Sedapat mungkin dijelaskan bagaimana hasil pengamatan dalam penelitian dan tidak cujup bila hanya diuraikan tentang pengamatannya.
Walau singkat, kalimat-kalimat hendaknya lengkap dan tidak seperti dalam telegram. Hindari pemakaian singkatan atau istilah yang sukar atau bahkan yang tidak dimengerti oleh pembaca awam dalam bidang yang ditulis. Abstrak hendaknya tidak mengandung tabel atau gambar, atau petikan terhadap tabel atau gambar, atau terhadap pustaka.

f. Kata Pengantar

Halaman ini terutama berisi ucapan terima kasih penulis kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian, dalam bentuk keuangan, saran, kritik, dorongan, nasehat, dan sebagainya. Nama lengkap harus dicantumkan empat spasi di bawah baris terakhir di sisi kanan halaman. Demikian juga disntumkan nama kampus dan tanggal dua spasi di bawah nama penulis di sisi kiri halaman (lampiran 10).

g. Daftar Isi

Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman. Nomor-nomor halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat pada daftar isi, kecuali untuk “Kata Pengantar”.
Judul “Daftar Isi” ditulis dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan ditempatkan di tengah-tengah kertas. Kata “Halaman” diketik empat spasi di bawah halaman judul “Daftar Isi” dan ujung kanan kata “Halaman” tersebut berjarak 3 cm dari tepi kanan kertas. Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu halaman maka daftar isi diteruskan pada halaman berikutnya. Pembagian atau penyusunan bab, anak bab, dan seterusnya tergantung pada isi skripsi dengan jarak antar bab dua setengah spasi, sedang antar anak bab cukup dua spasi dan bila ada pembagian yang lebih kecil lagi, spasi diantanya diperkecil pula. Untuk judul bab, anak bab, dan bagian lebih kecil yang untuk penulisannya memerlukan lebih dari satu baris, maka baris keduanya diketik dengan jarak satu spasi.
Judul tiap bab ditulis dengan huruf besar semuanya, sedang judul anak bab cukup huruf pertama tiap kata saja yang besar, kecuali kata depan dan kata sambung (lampiran 11). Judul tiap bab, anak bab, dan sebagainya diketik demikian rupa hingga sebelah kanan terletak paling jauh pada dua hentakan sebelum huruf “H” pada kata “Halaman”.

h. Daftar Tabel

Daftar tabel memuat seluruh tabel yang ada di dalam tubuh utama (bagian inti), dan daftar tabel ini hanya dibuat jika tabel yang terdapat pada tubuh utama berjumlah lebih dari dua tabel.
Daftar tabel diketik seperti mengetik Daftar Isi. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab. “Nomor” diketik mulai 4 cm dari tepi kiri kertas dan empat spasi di bawah judul “Daftar Tabel”, sedang judul tabel diketik paling jauh pada dua hentakan sebelum huruf “H” kata “Halaman”, 3 cm dari tepi kanan kertas.
Judul tabel dalam Daftar Tabel harus sama denga judul tabel dalam isi. Akhir tiap judul dihubungkan dengan titik-titik menuju nomor halamannya. Untuk judul yang memerlukan penulisan lebih dari satu baris, baris kedua diketik dengan jarak satu spasi dan muali di bawah huruf pertama kata pertama baris di atasnya. Jarak antara dua judul tabel dua spasi (lampiran 12).


i. Daftar Gambar

Daftar Gambar memuat seluruh gambar yang ada di dalam tubuh utama (bagian inti), dan daftar gambar ini hanya dibuat jika tabel yang terdapat pada tubuh utama berjumlah lebih dari dua gambar.
Daftar Gambar diketik pada halaman baru dan disusun teratur seperti Daftar Tabel. Baik gambar tangan, grafik, foto, maupun peta, semua disebut gambar dan tiap gambar diberi nonor urut dengan angka Arab (lampiran 13).

j. Daftar Lampiran

Daftar Lampiran memuat seluruh lampiran yang ada pada skripsi. Lampiran skripsi dapat berupa tabel, gambar, grafik, denah, dan ilustrasi lainnya yang menunjang dan berkaitan dengan tulisan di dalam tubuh utama (lampiran 14).

k. Pendahuluan

Pendahuluan ditulis untuk mengantarkan pembaca agar dapat mengikuti dengan mudah uraian dan arah studi. Untuk maksud tersebut, dalam bab ini perlu dijelaskan istilah-istilah yang khusus dalam studi bersangkutan, latar belakang pemilihan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan asumsi yang dipakai untuk dasar penelitian (jika diperlukan), garis besar pendekatan masalah, peranan hasil penelitian dalam ilmu pengetahuan, pemecahan masalah dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi serta harapan manfaat hasil studi atau penelitian secara langsung atau tidak langsung bagi masyarakat dan/atau pembangunan dalam bidang yang bersangkutan.
Inti maksud bab Pendahuluan ini adalah pemberian penjelasan kepada pembaca tentang masalah sebenarnya yang dihadapi (“Problem Statement”), sehingga untuk maksud tersebut perlu dikemukakan hal-hal penting sebagaimana telah diuraikan.

l. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka harus lengkap dan terarah yang disusun secara sistematis, dengan urutan pikiran teratur, kronologis menurut perkembangan pengetahuan mutakhir yang menjadi dasar teori atau dasar hipotesis atau pembanding masalah penelitian yang dikerjakan.
Tinjauan Pustaka menyajikan hasil-hasil penelitian dan dapat ditunjukkan teori-teori yang sejalan atau bertentangan satu sama lainnya dan diikuti satu alternatif yang dipakai sebagai dasar metode pendekatan studi yang dianggap paling rasional. Tinajauan Pustaka tidak hanya menyajikan hasil-hasil para peneliti terdahulu, tetapi hasil-hasil tersebut juga harus ditelaah secara cermat, kritis, dan logis yang dihubungkan dengan masalah yang dihadapinya. Bahan pustaka yang diketahui nama keluarga/marganya. Apabila jumlah penulis tiga orang atau lebih, maka penunjukkan nama penulis dalam daftar tulisan (teks) cukup nama penulis yang pertama dengan tambahan “dkk” di belakang nama keluarga/marga atau nama lengkap penulis tersebut.


m. Bahan dan Metode Penelitian atau Metode Penelitian

Dalam bab Bahan dan Metode Penelitian (Program Studi Ilmu-ilmu Eksakta) atau Metode Penelitian (Program Studi Ilmu-Ilmu Sosial) perlu dijelaskan secara terinci tentang pengaruh faktor-faktor yang akan diuji atau diteliti. Bab ini dapat dibagi ke dalam dua anak bab, yaitu “Bahan dan Alat Penelitian“ dan “Metode Penelitian”, sedangkan khusus mahasiswa pada Program Studi Ilmu-Ilmu Sosial hanya terdiri atas Metode Penelitian.
Pada anak bab “Bahan dan Alat Penelitian” diuraikan hanya bahan dan peralatan yang secara spesifik mempengaruhi hasil penelitian. Bahan dan peralatan yang bersifat umum, seperti timbangan, meteran, termometer, alat tulis, dan lain-lain tidak perlu dicantumkan.
Pada anak bab “Metode Penelitian” dijelaskan tentang waktu dan tempat penelitian dilaksanakan, rancangan percobaan yang digunakan (bagi penelitian eksperimental) atau definisi operasional (bagi penelitian deskriptif), prosedur penelitian (termasuk juga cara pengumpulan data dan pengambilan sampel), dan analisis data yang dipakai, sedangkan bagi mahasiswa dilingkungan Program Studi Ilmu-ilmu Sosial Metode Penelitian mencakup waktu dan tempat penelitian, jenis dan cara pengumpulan data, metode pengambilan sampel, metode analisis data dan definisi operasional (lihat lampiran 12). Waktu dan tempat penelitian harus diuraikan secara rinci dan jelas termasuk di dalamnya dijelaskan bagaimana kondisi cuaca/musim pada saat penelitian dan kondisi ketinggian tempat penelitian, dan lainnya.
Bila suatu prosedur penelitian telah diuraikan secara jelas oleh peneliti terdahulu, cara tersebut cukup dipetik dengan memberikan sumber pustaka yang jelas. Bila prosedur yang sudah diketahui dimodifikasi, hendaknya diuraikan modifikasinya. Penjelasan yang terinci tentang variabel, rancangan percobaaan, bahan dan alat, serta prosedur penelitian termasuk apabila ada modifikasinya akan sangat membantu peneliti lain yang berminat mengulanginya.

n. Hasil dan Analisis Hasil

Semua hasil penelitian disajikan dalam bagian ini. Hasil yang disajikan hendaknya bukan data mentah tetapi data yang sudah dianalisis, sedapat mungkin secara statistik. Cara analisis tidak perlu disajikan dalam bab ini, tetapi cukup disajikan dalam Lampiran.
Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk Tabel, Grapik, Gambar Tangan, Foto, maupun Peta. Pertimbangkanlah dengan seksama apakah suatu data lebih jelas disajikan dalam bentuk Tabel atau dalam bentuk Grapik. Janganlah suatu data disajikan dalam dua bentuk, juga jangan menyajikan satu tabel berisi bahan hasil kalkulasi dari bahan yang disajikan dalam tabel yang lain. Demikian pula, pilihlah foto yang benar-benar representatif, dan janganlah menyajikan beberapa foto yang menunjukkan kekhasan suatu benda atau yang menunjukkan masalah yang sama. Foto sebaiknya dicetak pada kertas mengkilap atau hasil “Scanner”. Untuk data sekunder yang disusun dalam bentuk tabel, sumber data diketik dua spasi di bawah tabel dan ditulis: nama instansi, kota, tahun.
Seluruh tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dan diletakkan sedekat mungkin dengan teks yang bersangkutan. Contoh tabel yang dicantumkan dalam teks dapat dilihat pada lampiran 15 dan 16, sedangkan contoh tabel yang dicantumkan dalam lampiran dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk contoh gambar baik histogram maupun grafik dapat dilihat pada Lampiran 18 dan 19. Semua tabel, gambar dan lampiran harus telah disebutkan atau dipetik paling sedikit satu kali di dalam teks.

o. Pembahasan

Bobot suatu karya tulis ilmiah dapat dilihat pada bab ini. Dalam bab pembahasan, fakta yang telah disajikan dalam Bab “Hasil dan Analisis Hasil” selayaknya ditelaah dan dilengkapi dengan kemungkinan sebab atau alasannya, dan dicari pula “mengapa” atau “why”-nya atau “reasoning”-nya, dengan menggunakan bahan yang ada dalam pustaka yang seharusnya telah dipetik atau telah dimuat dalam Bab “Tinjauan Pustaka”, serta dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembahas/peneliti. Di dalam bab ini dilakukan pembandingan serta dicari hubungan antara hasil yang satu dengan lainnya. Dibandingkan pula hasil tersebut dengan hasil penelitian yang tedahulu, baik hasil-hasil penelitian yang mendukung maupun yang bertentangan dengan penelitian yang dilakukan. Apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan hipotesis yang diajukan sebelum penelitian dilakukan, atau sebaliknya hipotesis tersebut ditolak. Adanya fakta-fakta yang diperoleh harus dicari pula sebab atau alasannya, baik berdasarkan penalaran logis maupun pustaka. Pada bab pembahasan ini dapat pula disampaikan kendala yang dialami selama penelitian dan kemungkinan pengembangan penelitian tersebut pada masa mendatang.

p. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan hendaknya singkat dan jelas tetapi logis. Temuan-temuan yang terungkap dalam pembahasan yang dinilai penting dan sangat erat hubungannya dengan hipotesis dan tujuan penelitian dapat ditarik sebagai kesimpulan.
Kegunaan hasil penelitian untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah dan masyarakat, dan kemungkinan pelaksanaan penelitian lanjutan dapat diberikan sebagai saran.

q. Daftar Pustaka
Daftar pustaka harus memuat semua bahan bacaan yang dipetik penulis, skripsi/tesis/disertasi, meskipun tidak dipublikasikan tetapi mudah diperoleh di perpustakaan, dan oleh karena itu dapat dimasukkan ke dalam “Daftar Pustaka”.
Daftar pustaka harus disusun menurut abjad nama penulis tanpa nomor urut dalam sisten nama dan tahun, gelar penulis tidak perlu dicantumkan. Dalam sistem nama dan tahun, yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah nama keluarga/marga (family name) yang diikuti oleh nama depan penulis yang disingkat jika penulis tersebut memiliki nama keluarga/marga, atau nama lengkap penulis jika penulis yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak diketahui nama keluarga/marganya.
Bila terdapat dua atau lebih judul pustaka dari penulis yang sama, maka nama penulis harus diulang dan tidak dengan cara menarik garis sepanjang ruang yang diperlukan nama tersebut. Seandainya sebuah pustaka ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis, yang dicantumkan semua nama penulis, dimulai dari nama belakang (bagi yang memiliki nama keluarga/marga) diikuti nama depan yang disingkat atau nama lengkap (bagi yang tidak memiliki atau tudak diketahui nama keluarga/marganya) penulis pertama, disusul nama depan yang disingkat dan nama belakang penulis kedua, dan seterusnya.
Pustaka berupa buku yang ditulis oleh seorang atau lebih penulis, buku yang disunting oleh seorang atau lebih sedang bab-bab yang ada di dalamnya disusun oleh beberapa penulis, majalah, tesis, laporan dan sebagainya, cara penulisannya dapat dilihat pada Lampiran 20.
Penulisan pustaka tanpa nama penulis di dalam “Daftar Pustaka” dapat dilakukan dengan cara : menuliskan nama lengkap lembaga yang menerbitkan, atau menuliskan singkatan/akronim nama lembaga yang menerbitkan (jika ada).
Beberapa kata, istilah, dan nama suatu organisasi/lembaga yang populer seringkali cukup ditulis singkatannya saja pada waktu menuliskannya di dalam daftar pustaka. Daftar singkatan yang umum digunakan dalam penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 21.
Periksalah skripsi yang sedang disusun apakah semua pustaka yang tercantum dalam “Daftar Pustaka” telah disebutkan atau dipetik di dalam teks paling sedikit satu kali, dan sebaliknya periksalah juga apakah semua pustaka yang dipetik dalam teks sudah tercantum di dalam “Daftar Pustaka”.
r. Lampiran

Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan data atau keterangan tambahan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam “Bagian Inti” tulisan karena dapat mengganggu uraian penulis di dalam teks. Di dalam lampiran dapat dihimpun analisis statistik, peta dan sebagainya.
Lampiran didahului oleh satu halaman tersendiri yang hanya memuat tulisan “LAMPIRAN” dan ditempatkan ditengah-tengah halaman. Halaman ini tidak ditulisi nomor, tetapi diperhitungkan.
Semua lampiran diberi nomor urut masing-masing harus telah disebutkan atau dipetik dalam teks paling sedikit satu kali.

s. Riwayat Hidup (jika diperlukan)

Riwayat hidup penulis disertakan dalam skripsi sebanyak-banyaknya satu halaman. Di dalamnya memuat data pribadi penulis yang meliputi tempat dan tanggal lahir, nama kedua orang tua, sebagai anak keberapa dalam susunan keluarga, dan bila sudah berkeluarga disebutkan nama istri dan anak-anaknya. Di dalam riwayat hidup, juga dicantumkan riwayat pendidikannya hingga penulis mencapai gelar terakhir. Bilamana telah bekerja, diuraikan secara singkat riwayat pekerjaan tersebut dan sebutkan juga jabatan yang pernah dipangku (Lampiran 9).


BAB III
PETUNJUK TEKNIS PENULISAN

A. Ukuran Kertas dan Teks

Skripsi diketik pada kertas HVS 70 g yang berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Teks naskah diketik dua spasi pada suatu muka halaman dengan batas-batas margin 4 cm dari tepi kiri dan atas kertas, serta 3 cm dari tepi kanan dan dari tepi bawah.

B. Pengetikan

Pengetikan dapat menggunakan mesin ketik biasa atau listrik dengan jenis dan ukuran huruf standar atau menggunakan komputer. Pita mesin ketik harus berwarna hitam dan hasil ketikannya masih baik. Penggandaannya dapat dilakukan dengan pembuatan fotocopy hasil ketikan asli. Jika menggunakan komputer, harus memakai MS Word dengan font : Times New Roman ukuran 12. Untuk judul Bab menggunakan ukuran 14 dan dicetak tebal, sedangkan untuk judul anak bab menggunakan ukuran 12 dan dicetak tebal.
Jarak antara judul bab dengan judul anak bab sejauh empat spasi sedangkan antara judul anak bab dengan alenia pertama dan antara alinea terakhir suatu anak bab dengan judul anak bab berikutnya diketik dengan jarak tiga spasi selanjutnya, untuk jarak antar judul bagian-bagian yang lebih kecil dari anak bab digunakan dua spasi.
Awal suatu alenia dimulai agak ke dalam yaitu di bawah huruf keenam baris di atasnya (jika menggunakan mesin ketik) atau sejauh 1 cm (jika menggunakan komputer) Judul tabel, judul gambar, judul lampiran dan daftar pustaka yang lebih dari satu baris, diketik antara satu spasi.

C. Tanda Baca

Tanda baca yang berupa titik(.), koma (,), titik koma (;) titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Tanda petik (“…..”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frase yang diapit. Tanda hubung (-) dan tanda garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. Tanda sama dengan (=), lebih besar(>), lebih kecil (<) dan lambang matematis (+,-, x, dan : ) diketik satu hentakan sebelum dan sesudah tanda-tanda tersebut. Kalimat lanjutan setelah koma, diketik satu hentakan setelah koma. Kalimat setelah titik, titik dua dan titik koma, diketik dua hentakan setelah tanda-tanda baca tersebut. Tanda semicolon atau titik koma (;) digunakan untuk memisahkan serangkain data atau item di dalam suatu daftar. Contoh : perlakuan-perlakuan dalam pemupukan meliputi 56, 112, dan 448 kg N ha-1; 25 dan 50 kg P ha-1; dan 47,139, dan 279 kg ha-1. Untuk nilai-nilai yang terdapat di dalam tanda kurung, gunakan tanda pisah (-) untuk menunjukkan kisaran angka. Contoh Plants Dis. 66: 172-176, selama periode pengamatan (1997-1999). Tetapi apabila ada tanda negatif atau tanda < atau > gunakan huruf, contoh: -5 sampai 100C. 0 hingga < 5%.
D. Nomor Halaman
Untuk halaman-halaman “Bagian Awal” dipakai angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst). Halaman judul bernomor “i”, tetapi tidak dicantumkan. Angka Arab (1, 2, 3, dst) digunakan pada halaman naskah yang dimulai pada Bab “Pendahuluan” yang bernomor 1. Halaman yang berjudul bab seperti “Pendahuluan”, “Tinjauan Pustaka” dan lain-lain, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya. Nomor pada halaman-halaman yang lain terus dicantumkan sampai dengan halaman terakhir lampiran.
Semua nomor halaman, baik angka Romawi maupun angka Arab diketik 2,5 cm dari tepi atas, dan 3 cm dari tepi kanan kertas tanpa tanda apapun. Baris pertama naskah diketik tiga spasi atau sekitar 1,5 cm di bawah nomor.

E. Ilustrasi

Tabel atau gambar yang dicnatumkan dalam naskah, termasuk tabel atau gambar pada lampiran, harus dirujuk atau telah disebutkan di dalam teks. Teks yang menjadi rujukan hendaknya diletakkan sebelum tabel atau gambar dan berada pada halaman yang sama.
Semua tabel dan gambar ditempatkan seperti naskah biasa, kecuali apabila sangat terpaksa sehingga harus ditempatkan memanjang kertas. Gambar yang lebih besar dari ukuran kuarto harus diperkecil tanpa mengurangi arti gambar tersebut, kecuali bila gambar tidak boleh diperkecil seperti peta yang sudah tertentu skalanya.
Semua tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul. Buatlah judul untuk tiap tabel dan gambar yang sesuai isinya. Judul tabel ditempatkan dua spasi di atas tabel, sedang judul gambar diletakkan dua spasi di bawahnya. Judul tabel dan gambar ditulis dengan ketentuan hanya awal kata pertama yang diketik dengan huruf besar (Lampiran 15, 16, 17, 18, dan 19).
Sedapat mungkin suatu tabel dimuat pada satu halaman. Upayakan untuk menghindari pemuatan satu tabel pada lebih dari satu halaman. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengubah letak tabel pada halaman berikutnya dan tidak ditempatkan pada halaman yang sama dengna tempat nomor tabel yang bersangkutan dipetik di dalam teks. Bila suatu tabel terpaksa harus disambung pada halaman berikutnya karena terlalu panjang hingga tidak cukup untuk dimuat pada satu halaman, maka pada halaman kedua, ketiga, keempat dan seterusnya perlu dicantumkan kembali nomor tabel yang bersangkutan dengan diberi tambahan kata ”lanjutan” (dalam kurung), sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 22.
Gambar dan tabel harus dibuat pada kertas yang sama dengan kertas untuk naskah. Gambar yang dibuat di atas kertas grafik tidak dibenarkan ditempelkan pada kertas naskah. Demikian pula hendaknya tabel yang disusun pada kertas lain, tidak dibenarkan untuk ditempelkan.
Gambar yang berupa foto dapat ditempelkan pada kertas naskah dengan menggunakan lem yang tidak dimakan ngengat/tidak mudah lepas. Sedapat mungkin dengan melihat foto, orang dapat memperoleh gambaran berapa besar sebenarnya benda yang diperlihatkan, misalnya di dalam foto terlihat juga gambar benda yang ukurannya diketahui umum seperti penggaris berskala. Tanda baik dalam bentuk huruf atau angka yang dipakai dalma gambar harus jelas dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka di dalam teks. Demikian pula setiap gambar yang menggunakan simbol harus diberi keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan ukuran gamabr dan harus terbaca dengan jelas. Keterangan dari simbol diletakkan di bawah judul gambar dan lurus dengan huruf pertama baris di atasnya.

F. Angka dan Simbol

Angka dipakai untuk tanggal, nomor halaman, persentase, waktu dan perhitungan matematika seperti: 1 Juni 2000, halaman 145; 27%; pukul 06.00; 500 m2; 5 + 5 = 10.
Bilangan satu digit yang tidak diikuti dengan satuan ditulis dengan huruf, misalnya: satu, dua, tiga, dst, tetapi bilangan satu digit yang ditulis dalam suatu deret atau rangkaian bilangan, maka semua besaran ditulis dengan angka. Contoh: “Di dalam kolam terdapat 5 ikan lele, 12 ikan mas, 3 ikan gabus dan 20 ikan sepat.”
Bilangan yang lebih dari satu digit atau bilangan yang diikuti dengan satuan ditulis dengan angka (10, 25, 1 mg, 2 N, 1 L, dst), kecuali pada permulaan kalimat, misalnya : “Lima belas ikan mas disuntik dengan hypofisa, sedangkan 15 ikan lainya tidak disuntik.”
Bilangan desimal ditandai dengan penggunaan koma, misalnya: dua belas setengah ditulis sebagai 12,5. Sedangkan ribuan atau kelipatan ribuan ditulis dengan menggunakan tanda titik, contoh 12.500, 50.000, 200.000. Angka-angka yang sangat besar misalnya 16.000.000 dapat diganti dengan 16 juta, 7.500.000 ditulis 7,5 juta.
Simbol persen (%) dipakai dengan angka Arab, misal: 80%. Simbol tidak perlu diulang dengan setiap angka pada suatu deretan atau kisaran angka. Jangan menggunakan kata “persen” dengan suatu angka.
Simbol Kimia digunakan sebagai pengganti kata-kata untuk unsur, ion, atau senyawa, Kecuali pada awal kalimat. Simbol-simbol tersebut tidak perlu didefinisikan atau dijelaskan pada penggunaan yang pertama kali. Contoh: Ca, Fe, Ca2+, NO3-, P2O5.
Pada suatu rangkaian simbol atau ukuran pada awal suatu kalimat, hanya untuk ukuran atau simbol yang pertama disebutkan yang ditulis lengkap dengan huruf, contoh: Nitrogen, P, K dan Mg.

G. Satuan dan Ukuran

Penulisan satuan dalam tulisan ilmiah lazimnya menggunakan sistim yang biasa dianut secara universal yaitu satuan sistem international (SI Units), meskipun demikian beberapa satuan diluar SI (Non-SI Units) masih dapat digunakan secara terbatas. Berikut ini diterangkan secara ringkas pedoman umum dalam penulisan satuan dan ukuran.
Singkatan satuan digunakan bila didahului angka, misal 10 m2, 1 kg, tetapi harus dieja jika dikemukakan dalam ungkapan “Panjang tabung diukur dalam milimeter.” Demikian pula bila suatu lambang atau satuan diperlukan pada awal kalimat, maka tidak boleh disingkat, misalnya: “Meter digunakan untuk menyatakan tinggi tanaman.”
Apabila ukuran berbentuk suatu kisaran (range), penulisan unit ukuran hanya pada yang terakhir, misalnya: 2-5oC; 5, 10 dan 20 kg N ha-1.
Beri jarak dengan satu ketukan untku menunjukkan perkalian pada suatu satuan dan tuliskan pangkat negatif untuk menunjukkan pembagian atau ”per” (/). Contoh: kg ha-1, mg kg-1, kg m-3.
Beberapa contoh penulisan yang berhubungan dengan satuan dan ukuran sebagai berikut: gram per 1000 biji ditulis sebagai g 1000 biji-1, kg N per hektar ditulis sebagai kg N ha-1, kg H2O per kg tanah ditulis sebagai kg H2O kg-1 tanah.
Satuan SI dan Non-SI yang dapat digunakan untuk penulisan satuan dan ukuran dapat dilihat pada Lampiran 22.

H. Penulisan Istilah Asing, Nama Ilmiah, dan Rumus

Istilah asing dan nama ilmiah organisme dalam bahasa Latin ditulis miring, atau diberi garis bawah apabila menggunkan mesin ketik biasa. Contoh: et al., Oryza sativa, Samonella typhi, e.g. Suatu nama Latin yang untuk pertama kalinya ditulis dalm skripsi, nama author-nya harus ditulis dengan singkatan yang lazim dan tidak dicetak miring atau diberi garis bawah. Misalnya Cyprinus carpio L., Pyricularia oryzae Cav. Bila nama Latin yang sama ditulis berulang-ulang, maka nama marganya boleh disingkat, misalnya C. carpio. Dalam hal nama marganya mulai dengan huruf yang sama seperti Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dan keduanya terdapat dalam teks, maka penyebutan berikutnya tetap dilengkapkan.
Ada dua cara untuk mengidentifikasikan atau menuliskan kultivar atau varietas dari suatu tanaman, yaitu:
1. Menggunakan tanda petik tungggal. Contoh: Medicago sativa L. ‘Vernal’,
2. Menuliskan singkatan ‘Fabr’ Sebagai kependekan dari ‘Fabricius’ setelah nama ilmiah spesies. Contoh: Penaeus monodon Fabr.
Rumus, persamaan matematika dan tabel sederhana harus diletakkan di tengah-tengah daerah pengetikan (berjarak sama ke arah tepi kiri dan kanan kertas). Kalau terdapt lebih dari satu rumus, maka agar rumus atau persamaan matematika mudah dirujuk, disebelah kanan rumus atau persamaan matematika ditempatkan nomor urut dalam kurung.

I. Pemisahan Kata dan Pasal

Kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Pemisahan ini kadang-kadang diperlukan agar pinggir kanan menjadi mendekati lurus seperti yang terjadi pada pekerjaan cetakan. Janganlah dipaksakan agar pinggir kanan ketikan merupakan satu garis lurus. Penonjolan atau pengurangan satu atau dua huruf dapat saja dilakukan agar pemotongan kata dapat dilakukan dengan baik. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Garis penghubung untuk kata yang dipotong, diketik dengan komputer sebaiknya menggunakn rata kiri dan kanan atau ‘justify”.
Judul bersama pasal baru dengan hanya awal kata pertama yang diketik dengan huruf besar. Penulisan judul bab, anak bab dan seterusnya tidak perlu diakhiri dengan titik.

J. Urutan Pemecahan Bab
Bila suatu bab dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka digunakan berturut-turut tanda urutan sebagai berikut:
A. (Huruf besar)
1. (Angka Arab)
a. (Huruf kecil)
1). (Angka Arab dengan satu tanda kurung)
a). (Huruf kecil dengan satu tanda kurung)
(1) (Angka Arab di antara dua tanda kurung)
(a). (Huruf kecil di antara dua tanda kurung)
(i). (Angka Romawi kecil di antara dua tanda kurung)

K. Penulisan Daftar Pustaka
Judul “Daftar pustaka” diketik di tengah-tengah kertas empat sentimeter dari tepi atas. Empat spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri ditulis sumber pustaka yang dipakai. Dalam tiap pustaka jarak pengetikan adalah satu spasi, sedangkan di antara dua judul pustaka diberi jarak dua spasi. Baris kedua dan seterusnya tiap pustaka mulai diketik di bawah huruf keenam baris pertamanya. (jika menggunakan mesin ketik) atau masuk sejauh 1 cm (jika menggunakan komputer).
Beberapa contoh cara penulisan daftar pustaka berdasarkan asal atau sumber bahan tulisan/referensi yang dikutip dijelaskan di bawah ini (contoh lengkap dapat dilihat pada Lampiran 20):
1. Abstrak :
Muhammad Saleh, A. Hartana, E. Guhardja, dan S. Yahya. 1995. Evaluasi daya hasil dan kualitas umbi Zuriat pentaploid ubijalar. H. 128. Dalam Abstrak, Seminar Biologi XIV dan Kongres Nasional Biologi XI. 1995. Perhimpunan Biologi Indonesia dan UI, Depok.

2. Buku :
Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Press. Jakarta. 258 hlm.
Steel, R.G.D., J.H. Torrie, and D.A. Dickey. 1997. Principles and procedures of statistics: A biometrical approach. 3rd ed. McGraw-Hill, New York.
3. Bab atau Bagian dari Suatu Buku :
Johnson, D.W. and D.E. Todd. 1997. Effects of harvestung intensity on forest productivity and soil carbon storage. P. 351-363. In R. Lal et al. (ed.) Management of carbon sequestration in soils. Advances in Soil Science. CRC Press, Boca Ratonl, FL.
Napitulu, T.E.M. 1999. Perencanaan pembangunan wilayah dan subsektor tanaman pangan dan hortikultura. H. 167-206. Dalam R. Wibowo (peny.) refleksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura nusantara. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

4. Disertasi, Tesis, dan Skripsi
Endres, C. 1986. Influence of production practices on yield and morphology of Amarathus cruentus and Amarathus hypochondriacus. M.S. Thesis. Univ. of Arkansas, Fayatteville (unpublised).
Rizky A. Wulandari. 2001. Studi Pendapatan Pengusaha Teripang Putih (Holothuria scabra Jaeger) Di Dusun Kani Bungan Desa Belimbing Kecamatan Bontang Utara. Skripsi. Universitas Borneo Universitas Mulawarman, Samarinda (tidak dipublikasikan).
Kirkegaard, J.A. 1990. Effect of compaction on the growth of pigeonpea on clay soils. Ph.D. diss. Univ. of Queensland, St. St. Lucia, Australia (unpublished).

5. Artikel dalam Jurnal :
Bordoli, J.M. and A.P. Mallarino. 1998. Deep and shallow banding of phosphorous and potassium as alternatives to broadcast fertilization for no-till corn. Agron. J. 90:27-33.
Renwarin, Y.A. Hartara, G.G. Hambali, dan F. Rumawas. 1994. Ubijalar tetraploid dan aspeknya sebagai sumber genetik dalam program pemuliaan ubijalar pentaploid. Zuriat 5: 8-15.

6. Artikel dalam majalah:
Sri Hartini dan Ruspandi. 1998. Stenochlaena polustris (Burm.) Bedd. Paku memanjat yang banyak manfaat. Warta Kebun Raya 2 (3): 17-23.
Mulvaney, D.L. and L. Paul. 1984. Rotating crops and tillage. Crops Soils 36 (7): 18-19.

7. Publikasi oleh Lembaga atau Perusahaan :
ICRISAT. 1985. Pearl millet male-sterile line ICMA 2 and maintainer line ICMB 2: Plant Material Description no. 5. ICRISAT, Patancheru, AP, India.
Kantor Statistik Kabupaten Pasir. 1998. Kabupaten Pasir dalam angka, 1997. Kantor Statistik Kabupaten Pasir, Tanah Grogot.

8. Prosiding
Lemaire, L. (ed) 1985. Proc. Int. Turfgrass Ress. Conf., 5th , Avignon. 1-5 July 1985. INRA Publ., Versailles.
Proc. Int. Sunflower Conf., 12 th, Novi Sad, Yugoslavia. 25-29 July 1988. Int. Sunflower Assoc., Toowoomba, QLD, Australia.
Prosiding Simposium Nasional dan Kongres III PERIPI, Bandung. 24-25 September 1997. PERIPI, Bandung.

9. Bab dalam Prosiding :
Egli, D.B. 1976. Planting day, row width, population, growth regulators, p. 56-62. In L.D. Hill (ed) World soybean research Proc. World Soybean Res. Conf., 1st, Champaign. IL. 3-8 Aug. 1975. Interstate Publihshers, Danville, IL.
Sri Hartati Ramelan. 1999. Rencana Pengembangan Budidaya Laut di Indonesia (Rumusan Hasil Seminar Budidaya Laut) H. 17-21. Dalam Achmad Sudradjat, dkk. (Peny.) . Prosiding Seminar Nasional Peneltian dan Desiminasi Teknologi Budidaya Laut dan Pantai, Jakarta.

10. Laporan:
Food and Agricultural Organization. 1994. Production and trade yearbook, 1993. FAO, Rome.


11. Buku Terjemahan
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Statistical procedures for agricultural researc. Terjemahan. Edisi kedua. Gramedia, Jakarta.


12. Software
Minitab. 1998. MINITAB 12. Minitab, Inc, State College, P.A.
SAS Institute. 1994. The SAS System for Windows. Release 6.10. SAS Inst., Cary, NC.

13. Referensi dari Sumber-sumber Elektronik On-Line
National Agricultural Statistics Service. 1997. Crops country data (online). Available at http:/usda.mannlib.cornell.edu/data-sets/crops/9X100 (Verified 30 Nov. 1998).
University of California. 1996. Tomato pest management guidelines Univ. of Calif. Pest Management Guidelines Publ. 14. (Available on-line with updates at http:/www.ipm.ucdavis.edu/PMG/selectnewpest.tomatoes. html).(Verified 30 Nov. 1998.)

Apabila terdapat seorang penulis yang menulis buku/artikel secara individu (tunggal) dan juga menulis secara berkelompok (dengan dua atau lebih penulis lainnya) dengan yang bersangkutan sebagai penulis utama, maka artikel/buku yang ditulis secara individu diletakkan lebih dahulu dari artikel/buku yang ditulis secara berkelompok. Dua atau lebih artikel/buku yang ditulis secara berkelom-pok. Dua atau lebih artikel/buku dengan penulis dan tahun yang sama dibedakan dengan huruf a, b, c dan seterusnya.
Contoh :
Shotwell, O.L. 1998. ………………………………………………………………
Shotwell, O.L., M.L. Goulden, and C.W. Hesseltine. 1994. ………………………
Shotwell, O.L.., C.W. Hesseltine, and M.L. Goulden. 1993a. ……………………
Shotwell, O.L., O.L., C.W. Hasseltine, and M.L. Goulden. 1997…………………
Shotwell, O.L.., C.W. Hasseltine, E.E. Vandegraft, and M.L. Goulden. 1993b …
Shotwell, O.L.. and D.W. Zweig. 1994. …………………………………………

Lampiran 1 : Ukuran Bidang Pengetikan






















Lampiran 2 : Contoh Halaman Sampul


KORELASI ANTARA NILAI MATEMATIKA DENGAN
KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA
DI SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA)

SKRIPSI


OLEH
………………………..
NIM …………………








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Lampiran 3 : Contoh halaman Judul Tesis (Lembar Kedua )


KORELASI ANTARA NILAI MATEMATIKA DENGAN
KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA
DI SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA)



SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Borneo
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia



OLEH
…………………………
NPM ………………………



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Lampiran 4 : Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi


Skripsi oleh ................................... ini
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji



Tarakan....................................
Pembimbing I

(Nama Lengkap)
NIP/NIRD....................



Tarakan, ...................................
Pembimbing II


(Nama Lengkap)
NIP/NIRD ...............


Lampiran 5 : Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi
Skripsi oleh ................................... ini
Telah dipertahankan didepan dewan penguji
Pada tanggal ...............................................

Dewan Penguji

(Nama Lengkap), Ketua
NIP/NIRD....................



(Nama Lengkap), Anggota
NIP/NIRD .......................


(Nama Lengkap), Anggota
NIP/NIRD ...............

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Jurusan/Program Studi..................... Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)
NIP/NIRD.......... NIP/NIRD...............

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Balok

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Limas

Proposal PTK IPA Kelas III