Mudel Pembelajaran Role Play (Bermain Peran)
The Role-Playing Model
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktek menempatkan diri mereka di dalam peran-peran dan situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain. Bermain peran dapat membantu mereka untuk memahami mengapa mereka dan orang lain berpikir dan bertindak sebagaimana yang mereka lakukan . Dalam proses “mencobakan” peran orang-orang yang berbeda dari mereka sendiri, siswa-siswa dapat mempelajari baik perbedaan maupun persamaan tingkah laku manusia dan dapat menerapkan hasil belajar ini dalam situasi-situasi kehidupan yang nyata.
Agar guru-guru dapat menggunakan model ini secara efektif, mereka harus mampu :
1). Menyajikan atau membantu siswa-siswa memilih situasi-situasi bermain peran yang tepat;
2). Membangun suasana yang mendukung, yang mendorong siswa-siswa untuk bertindak “seolah-olah” tanpa perasaan malu;
3). Mengelola situasi-situasi bermain peran dengan cara yang sebaik-baiknya untuk mendorong timbulnya spontanitas dan belajar; dan
4). Mengajarkan keterampilan-keterampilan mengobservasi dan mendengarkan sehingga siswa-siswa dapat mengobservasi dan mendengarkan satu sama lain secara efektif dan kemudian menafsirkan dengan tepat apa yang mereka lihat dan dengarkan.
Adapun langkah-langkah pokok dalam penggunaan model ini sebagai berikut;
1). Memilih situasi bermain peran
2). Mempersiapkan kegiatan bermain peran
3). Memilih peserta/pemain peran
4). Mempersiapkan penonton
5). Memainkan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran
6). Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran.
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktek menempatkan diri mereka di dalam peran-peran dan situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain. Bermain peran dapat membantu mereka untuk memahami mengapa mereka dan orang lain berpikir dan bertindak sebagaimana yang mereka lakukan . Dalam proses “mencobakan” peran orang-orang yang berbeda dari mereka sendiri, siswa-siswa dapat mempelajari baik perbedaan maupun persamaan tingkah laku manusia dan dapat menerapkan hasil belajar ini dalam situasi-situasi kehidupan yang nyata.
Agar guru-guru dapat menggunakan model ini secara efektif, mereka harus mampu :
1). Menyajikan atau membantu siswa-siswa memilih situasi-situasi bermain peran yang tepat;
2). Membangun suasana yang mendukung, yang mendorong siswa-siswa untuk bertindak “seolah-olah” tanpa perasaan malu;
3). Mengelola situasi-situasi bermain peran dengan cara yang sebaik-baiknya untuk mendorong timbulnya spontanitas dan belajar; dan
4). Mengajarkan keterampilan-keterampilan mengobservasi dan mendengarkan sehingga siswa-siswa dapat mengobservasi dan mendengarkan satu sama lain secara efektif dan kemudian menafsirkan dengan tepat apa yang mereka lihat dan dengarkan.
Adapun langkah-langkah pokok dalam penggunaan model ini sebagai berikut;
1). Memilih situasi bermain peran
2). Mempersiapkan kegiatan bermain peran
3). Memilih peserta/pemain peran
4). Mempersiapkan penonton
5). Memainkan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran
6). Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran.
Komentar
Posting Komentar