Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

12 DOSA BESAR GURU

12 DOSA GURU Pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya dalam sistem pendidikan kita masih bersifat statis – monoton. Sehubungan dengan konteks pembelajaran tersebut menjelma dalam bentuk dosa besar yang sering dilakukan oleh guru. Dosa tersebut adalah : 1.     Mengambil jalan pintas dalam mengajar 2.     Menunggu peserta didik berprilaku negative baru ditegur 3.     Menggunakan pemaksaan saat membina siswa 4.     Mengabaikan keunikan peserta didik saat mengajar (siswa kurang mampu dan siswa mampu diperlakukan sama saja dalam KBM) 5.     Malas belajar dan meningkatkan keterampilan karena sudah pandai dan tahu 6.     Tidak berusaha mengubah cara mengajarnya walaupun sudah jelas gagal 7.     Tidak mau mengitropeksi diri dan malu bertanya untuk meningkatkan kompetensinya 8.     Tidak adil (diskriminatif) 9.     Kurang disiplin 10. Memaksa hak peserta didik 11. Memberikan nilai berdasarkan rasa kasihan 12. Sering meninggalkan peserta d

Skripsi Hubungan Pendidikan Keluarga dengan Akhlak Remaja

F.     Tujuan Penelitian. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah : Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan lingkungan keluarga dengan akhlak remaja di RT. 01 Sedadap Kelurahan Nunukan Selatan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan.

Skripsi Hubungan Pendidikan Keluarga dengan Akhlak Remaja

D.     Definisi Operasional Sesuai dengan variable dalam penelitian ini adalah variable ganda yaitu sejauhmana hubungan antara pendidikan lingkungan keluarga dengan akhlak remaja di   RT. 01 Sedadap Kelurahan Nunukan Selatan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Pendidikan adalah usaha sadar yang lakukan oleh orang dewasa untuk membimbing dan mengarahkan anak didik agar mempunyai kepribadian utama.

Skripsi Hubungan Pendidikan Keluarga dengan Akhlak Remaja

B.   Rumusan Masalah Untuk mempermudah sasaran yang diinginkan dalam pembahasan, serta mempermudah dalam penulisan ini, maka penulis mengungkapkan rumusan permasalahan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Adapun Rumusan masalahnya adalah : 1.       Bagaimana pendidikan dilingkungan keluarga dan akhlak remaja di RT.01 Sedadap Kelurahan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan 2.       Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan lingkungan keluarga dengan akhlak remaja di RT. 01 Sedadap Kelurahan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan.

Skripsi Hubungan Pendidikan Keluarga dengan Akhlak Remaja

BAB II LANDASAN TEORI A.     Keluarga 1.       Pengertian keluarga Menurut Am Rose, sebagaimana dikutip ST. Vembriarto mendefinisikan keluarga: a family is a group of interacting person who recognize a relationship with etch other bayet onconimon perentage, marriage, and or adoption (keluarga sebagai kelompok yang dijadikan interaksi orang-orang yang saling menerima satu dengan yang lain berdasarkan asal-usul, perkawinan, dan adopsi). [1]

Skripsi Hubungan Pendidikan Keluarga dengan Akhlak Remaja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Mitos bahwa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” kiranya sudah usang kalau kita pakai untuk mengumpamakan hubungan antara orang tua dan anak dalam keluarga. Dari keluarga baik-baik akan lahir anak-anak yang baik, sebaliknya dari keluarga yang berantakan akan lahirlah anak-anak yang berantakan pula.

Mengajarkan Mencari Volume Bangun Ruang Limas

Gambar
Mencari Volume Bangun Ruang Limas Mencari volume limas dengan langkah-langkah sebagai berikut: Mengingatkan kembali mencari volume bangun ruang prisma yaitu : Luas alas x tinggi (t) Memperkenalkan bangun ruang limas dengan alat peraga Menjelaskan bahwa bangun ruang limas termasuk prisma maka mencari volume limas = Luas alas x tinggi (t) Menjelaskan dari alat peraga yang ditunjukkan bangun ruang limas berbentuk limas persegi empat, ditekankan bahwa jika suatu limas segiempat dengan panjang, lebar dan tingginya sama dengan suatu balok, maka volume balok tersebut 3 kali volume limas tersebut. Membuktikan volume limas 3 kali dari volume balok dengan memperagakan mengisi limas dengan beras atau kacang ijo atau sejenisnya kemudia diisikan kedalam balok.          Volume limas = 1/3 x volume balok  Sehingga untuk mencari volume limas terlebih dahulu kita harus mencari luas alasnya, karena alas limas berbentuk persegi panjang, maka digunakan rumus l

Pandangan Ahli Filsafat Tentang IPA

Pandangan Beberapa Ahli Filsafat Tentang IPA Pendapat mengenai pengertian IPA atau science dari beberapa buku-buku teks atau kamus-kamus istilah dan sumber-sumber lainnya, banyak definisi dan penjelasan yang dapat kita peroleh. Salah satunya berbunyi sebagai berikut : IPA atau science adalah natural science adalah pengetahuan tentang fakta dan hukum-hukum yang didasarkan atas pengamatan dan disusun dalam satu sistem yang teratur.  Untuk mengetahui beberapa pandangan ahli tentang IPA. Berikut ini beberapa pandangan tersebut.

Model Pembelajaran Cooverative Learning

Model Pembelajaran Cooperative Learning Model Pembelajaran cooperative learning (MPCL) beranjak dari dasar pemikiran "getting better together", yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui MPCL, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Proses pembelajaran dengan MPCL ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa (Stahl, 1994). Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu

Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan Alam (IPA)               Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.              Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)             Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari si